Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kelebihan dan kekurangan Murai Batu (MB) trotolan hutan dan trotolan dari penangkaran

gambar trotolan murai batu hutan dan trotolan murai batu ternak
Ilustrasi trotolan Murai Batu hutan dan trotolan Murai Batu ternak

Onkicau.com - Murai Batu trotolan, baik itu trotolan hutan maupun trotolan dari penangkaran adalah sebutan untuk anakan burung Murai Batu yang masih berusia dibawah 5 bulan.

Pada usia tersebut anakan burung Murai Batu (MB) sedang dalam masa menjelang pergantian bulu dari trotolan menuju Murai Batu dewasa.

Murai Batu trotolan hutan adalah anakan Murai Batu (MB) yang berasal dari tangkapan hutan yang merupakan hasil perkembangbiakan alami dari indukan burung Murai Batu di alam bebas.

Sedangkan Murai Batu trotolan dari penangkaran atau trotolan Murai Batu ternak dihasilkan dari campur tangan Manusia (Peternak) dalam menjodohkan indukannya.

Pada usia yang sama, kedua jenis trotolan Murai Batu tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Karakter dan perilakunya juga sangat berbeda, hal itu disebabkan karena faktor lingkungan dimana keduanya belajar dan berkembang.

Faktor lingkungan memang sangat berpengaruh terhadap pembentukan mental, karakter dan perilaku dari Murai Batu trotolan. Karena anakan Murai Batu akan belajar dan berkembang dari lingkungan dimana mereka tinggal.

Dari situ kita bisa mengambil kesimpulan tentang kelebihan dan kekurangan dari kedua jenis trotolan Murai Batu tersebut untuk membandingkan dan memilih jenis trotolan mana yang sesuai dengan selera kita untuk dipelihara.

Baca juga: Cara merawat Murai Batu trotolan agar cepat ngeplong dan gacor

Berikut ini beberapa kelebihan dan kekurangan trotolan Murai Batu hutan dan trotolan Murai Batu ternak:

Kelebihan Murai Batu trotolan hutan:

Karena berasal dari lingkungan hutan yang keras dengan segala perubahan cuaca dan iklim yang di alaminya, serta persaingan perebutan wilayah dan sumber makanan dengan burung-burung lainnya selama berada dihabitat aslinya, maka membuat mental dan fisik Murai Batu trotolan hutan menjadi sangat tangguh, tidak mudah terserang penyakit dan mampu bertahan disegala kondisi.

Murai Batu trotolan hutan terlatih untuk bisa bertahan hidup dilingkungan yang keras dengan berbagai ancaman dan bahaya dari predator yang mengancam setiap saat serta persaingan dengan sesama Murai Batu lainnya yang menjadikan trotolan Murai Batu hutan lebih agresif serta memiliki karakter fighter yang tangguh.

Kelebihan lain dari Murai Batu trotolan hutan atau muda hutan (MH) adalah pada kualitas suara kicauanya yang lebih alami dan bervariasi dengan isian suara hutan (suara alas) yang dipelajari dari induknya dan juga dari suara-suara lain disekitarnya ketika masih berada di alam bebas.

Hal itu membuat trotolan Murai Batu hutan memiliki suara isian alami hutan (suara alas) yang lebih bervariasi dibandingkan Murai Batu (MB) ternakan, sehingga meskipun usianya masih dibawah 5 bulan tapi kemampuan berkicaunya sudah sangat bagus.

Kekurangan Murai Batu trotolan hutan:

Karena habitat aslinya adalah hutan rimba yang jarang dijamah oleh Manusia, sehingga membentuk karakter Murai Batu menjadi sangat liar dan sulit untuk dijinakkan karena selama dihutan tidak pernah berinteraksi dengan Manusia.

Pakan alami Murai Batu trotolan hutan dihabitat aslinya adalah serangga, ulat, cacing dan binatang-binatang kecil lainnya.

Murai Batu trotolan hutan sudah terbiasa mengkonsumsi jenis pakan alami yang tersedia melimpah dihabitat aslinya, sehingga ketika dipelihara harus dilatih makan voer (ngevoer) terlebih dulu untuk mempermudah perawatan hariannya.

Selain itu, trotolan Murai Batu hutan juga rentan sekali mengalami stress, karena harus beradaptasi dengan lingkungan baru yang asing dan sangat berbeda dengan suasana dihabitat aslinya.

Baca juga: Cara ampuh melatih Murai Batu agar jinak total

Kelebihan Murai Batu trotolan dari penangkaran:

Meskipun tidak memiliki suara kicauan dasar yang alami (suara alas), tapi Murai Batu trotolan penangkaran lebih mudah dibentuk karena rata-rata anakan Murai Batu ternak sudah jinak sebab dari kecil sudah terbiasa berinteraksi dengan lingkungan Manusia, apalgi jika sejak menetas sudah disapih dan diloloh oleh Manusia tentunya akan lebih jinak dan sudah terbiasa mengkonsumsi voer sebagai pakan utamanya.

Murai Batu trotolan ternak juga lebih mudah dimaster dengan suara-suara masteran yang di inginkan. Apalagi jika tujuan memelihara burung Murai Batu tersebut adalah untuk dilombakan, tentunya materi isiannya bisa disesuaikan dengan trend suara isian yang sesuai dengan kriteria penilain lomba burung kicau saat ini.

Kekurangan Murai Batu trotolan dari penangkaran:

Karena karakternya yang jinak, terkadang Murai Batu ternakan menjadi manja jika perawatannya tidak tepat. Selain itu, karena lingkungannya adalah lingkungan Manusia dengan berbagai macam suara disekitarnya yang terekam, seringkali membuat suara kicauan Murai Batu ternak tercampur dengan suara binatang-binatang lain seperti kucing, ayam, atau suara-suara lainnya yang tidak di inginkan. Hal ini jelas tidak baik karena akan merusak keaslian dari suara Murai Batu (MB) tersebut.

Kekurangan lainnya dari Murai Batu (MB) penangkaran adalah daya tahan tubuh dan staminanya yang tidak setangguh Murai Batu hutan. Sebab pada awal-awal masa pertumbuhannya, Murai Batu ternakan tidak mendapatkan nutrisi yang lengkap dari induknya, karena hanya mengandalkan menu pakan yang disediakan oleh peternak yang tentunya tidak bisa memenuhi semua kebutuhan nutrisi anakan Murai Batu seperti dihabitat aslinya.

Berbeda dengam anakan Murai Batu hutan yang dirawat oleh induknya, tentunya akan mendapatkan semua nutrisi alami yang dibutuhkan selama masa pertumbuhannya.

Baca juga: Ciri-ciri trotolan Murai Batu bermental fighter

Demikian sedikit informasi tentang kelebihan dan kekurangan trotolan Murai Batu hutan dan trotolan Murai Batu dari penangkaran yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar burung Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Post a Comment for "Kelebihan dan kekurangan Murai Batu (MB) trotolan hutan dan trotolan dari penangkaran"